Kamis, 04 November 2010

Kisah Anak Ikan

Kisah seekor anak ikan dan ibunya yang sedang berenang-renang dilautan dalam. Ibu ikan sedang mengajar anak kesayangannya akan erti kehidupan dan realiti yang mereka hadapi. Anak ikan ini bertanya,

"Apa banyakkah perkara yang aku tidak ketahui wahai ibu?".


Ibu ikan ini pun berkata, "Duhai anakku yang ku kasihi, sesungguhnya terdapat suatu perkara yang amat penting yang ibu ingin sampaikan...ajaran ini telah disampaikan oleh ustadz-ustadz ikan yang terulung sejak zaman berzaman, telah disebarkan kepada seluruh warga alam air ini dan ibu harap anakanda juga memperhatikan apa yang ingin ibu katakan...Suatu hari nanti, anakanda akan diuji dengan godaan-godaan yang menggiurkan... akan anakanda jumpa cacing yang sungguh enak sedang dicucuk oleh mata kail dan diikat pada tali yang tidak nampak oleh mata kasar.

Cacing itu kelihatan sungguh mengiurkan, sungguh lazat sehinggakan anakanda tidak terfikir akan apapun kecuali utk menikmati cacing yang enak itu... tetapi anakanda harus ingat itu hanyalah muslihat manusia, mengumpan anakanda ke alam lain yang penuh sengsara."

"Alam apa itu ibu?" "Jika anakanda terjerumus ke perangkap manusia itu.. leher anakanda akan disentap oleh besi yang bercangkuk tajam dan akananda akan merasa kesakitan di mulut anakanda. Kemudian, mereka akan tarik anakanda ke arah sesuatu yang menyilaukan pandangan sehingga anakanda rasa anakanda akan buta... anakanda akan di campak umpama sampah di perut perahu mereka dan anakanda akan berasa sesak karena anakanda bukan lagi dikelilingi oleh air tetapi udara...

Kemudian mereka akan membawaan anakanda ke pasar, mereka letakkan harga..ada manusia yang datang dan mencocok-cocok badan anakanda sebelum ada yang membawa anakanda ke rumah mereka. Siksaan mereka belum selesai...manusia itu akan mengelar- ngelar anakanda, menghiris daging dan meletakkan garam dan .. pedihnya ibu tak dapat bayangkan dan ceritakan..", sambil si ibu tunduk sayu dan ketakutan.

"Setelah dikelar-kelar... anakanda akan melihat minyak yang panas mengelegak, sehingga percikannya bisa meleburkan kulit anakanda yang halus itu... manusia kemudiannya akan menurunkan anakanda ke dalam minyak yang panas itu sehingga segala daging dan kulit anakanda melecur dan bertukar warna...

Akhirnya.. anakanda akan dilapah, dimamah dan dikunyah oleh gigi-gigi manusia yang tidak mengenal arti belas kasihan itu... Semua siksaan itu berpuncak dari godaan yang sedikit... ibu berpesan agar anakanda ingat dan berhati-hati di laut lepas itu..."

Si anak..hanya mengangguk-anggukkan kepalanya... dalam hatinya masih tidak yakin..kerana belum pernah ketemu cacing yang sebegitu... Suatu hari.. setelah si anak ini remaja..dan bersiar-siar dengan kawan-kawannya..mereka melihat seekor cacing yang amat besar, tampak lazat berseri-seri... semua ikan-ikan itu telah mendengar cerita dari orang tua masing-masing.. cuma baru sekarang melihatnya dengan mata kasar sendiri.. masing- masing menolak satu sama lain.. dan mencabar-cabar agar pergi menjahinya.. akhirnya si anak yang tidak yakin dengan cerita ibunya tadi berkata, " Ahhhh...masa kata-kata ibuku benar.. makanan selazat ini tidak akan mendatangkan apa-apa kecuali kenyang ini baru nikmat....", terlintas nafsu yang menggoda... lalu.. setelah si anak itu mengangakan mulutnya lebar-lebar dan dengan rakusnya memakan cacing itu... mulut dan tekaknya terasa kesakitan yang amatsangat...setelah puas ia mencoba melepaskan diri.. si anak tadi merasa kesal dan sedih dalam dirinya.. karena dia tahu...apa yang ibu katakan memang benar...cuma segalanya sudah terlambat..hanya karena nafsu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar