Si Kancil sedang asyik berjalan di hutan bambu. "Ternyata enak juga jalan-jalan di hutan bambu, sejuk dan begitu damai," kata kancil dalam hati. Keasyikan berjalan membuat ia lupa jalan keluar, lalu ia mencoba jalan pintas dengan menerobos pohon-pohon bambu. Tapi yang terjadi si kancil malah terjepit diantara batang pohon bambu. "Tolong! Tolong!" teriak kancil. Ia meronta-ronta, tapi semakin ia meronta semakin kuat terjepit. Ia hanya berharap mudah- mudahan ada binatang lain yang menolongnya.
Koleksi Dongeng
Jadikan Dongeng sebagai sarana komunikasi dengan anak-anak kita
Sabtu, 09 November 2013
Sabtu, 12 Oktober 2013
SEMUT DAN KEPOMPONG
Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.
Label:
Fabel
Sabtu, 08 Oktober 2011
Kisah Burung Pipit
Ketika musim kemarau tiba, seekor burung pipit merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat. Ia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat tinggalnya, terbang jauh ke utara . kabarnya, udara tempat itu selalu dingin dan sejuk.
Pelan-pelan, dia merasakan kesejukan udara. Makin ke utara makin sejuk. Ia makin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi. Terbawa oleh nafsu, ia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju. Salju makin lama makin tebal. akhirnya, ia jatuh ketanah karena tubuhnya terbungkus salju. sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya bertambah tebal. si burung Pipit tak mampu berbuat apa-apa. Ia menyangka bahwa ia telah mati.
Label:
Fabel
Senin, 15 November 2010
Jumat, 05 November 2010
Situ Bagendit
Situ Jaman Balanda |
Legenda dari Jawa Barat.
Pada jaman dahulu kala disebelah utara kota garut ada sebuah desa yang penduduknya kebanyakan adalah petani. Karena tanah di desa itu sangat subur dan tidak pernah kekurangan air, maka sawah-sawah mereka selalu menghasilkan padi yang berlimpah ruah. Namun meski begitu, para penduduk di desa itu tetap miskin kekurangan.
Label:
Cerita Rakyat,
Legenda
Kamis, 04 November 2010
Rabu, 03 November 2010
Mundinglaya Dikusumah
Prabu Silihwangi memiliki dua orang istri yaitu Nyimas Tejamantri dan Nyimas Padmawati yang menjadi permaisuri. Dari Nyimas Tejamantri, Prabu Silihwangi mendapat seorang anak yaitu pangeran Guru Gantangan. Sedangkan dari permaisuri Nyimas Padmawati, raja memperoleh anak yang diberi nama Mundinglaya.
Label:
Cerita Rakyat,
Legenda
Langganan:
Postingan (Atom)